1.
Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan
geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar
atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan
elektron. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut :
1)
Setiap elektron ikatan (tunggal, rangkap, atau
rangkap tiga) merupakan satu domain
2)
Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu
domain
Untuk mengetahui jumlah domain elektron, terlebih dahulu harus mengetahui struktur Lewis molekulnya.
Prinsip – prinsip dasar teori domain elektron :
1) Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat
saling tolak-menolak, sehingga domain elektron akan mengambil posisi sedemikian
sehingga tolak-menolak diantaranya menjadi minimum.
2) Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak
yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. Hal ini terjadi
karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom sehingga gerakannya
lebih leluasa. Urutan kekuatan tolak-menolak diantara pasangan elektron adalah
:
Tolakan antarpasangan elektron bebas > tolakan
antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan > tolakan
antarpasangan elektron ikatan.
Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas.
3) Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.
Tipe molekul merupakan suatu notasi yang menyatakan
jumlah domain (pasangan elektron) disekitar atom pusat dari suatu molekul, baik
domain bebas maupun domain ikatan. Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagai
berikut:
1)
Atom pusat dinyatakan dengan lambang A
2)
Setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan
X
3)
Setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E
Tipe molekul dapat ditentukan dengan cara berikut:
a)
Senyawa Biner Berikatan Kovalen Tunggal
Jika atom pusat hanya berikatan tunggal, maka setiap ikatan hanya menggunakan satu elektron dari atom pusat. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron bebas (E) adalah:
E = (EV – X)/2
Dengan :
EV : jumlah elektron valensi atom pusat
X : jumlah
domain elektron ikatan ( = jumlah atom yang terikat pada atom pusat)
E : jumlah
domain elektron bebas
b)
Senyawa Biner Berikatan Rangkap dan Ikatan
Kovalen Koordinasi
Jika atom pusat membentuk ikatan rangkap atau ikatan koordinasi, maka setiap ikatan akan menggunakan menggunakan 2 elektron valensi dari atom pusatnya. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron bebas (E) adalah :
E = (EV – 2X)/2
2. Teori
Hibridisasi
Teori hibridisasi
merupakan cara menentukan geometri molekul berdasarkan proses penggabungan
(hibridisasi) orbital-orbital atom yang digunakan oleh elektron-elektron yang
saling berkaitan. Hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari tingkat
energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang energinya setingkat. Jumlah
orbital hibrida (hasil hibridisasi) sama dengan jumlah orbital yang terlibat
pada hibridisasi itu, sedangkan jumlah orbital yang mengalami hibridisasi sama
dengan jumlah domain elektron dalam molekul.
Berikut
ini bentuk molekul dengan menggunakan teori domain dan teori hibridisasi:
PE |
PEI |
PEB |
Notasi |
Bentuk Molekul |
Contoh Senyawa |
2 (sp) |
2 |
0 |
AX2 |
Linear |
BeF2, CO2, CS2 |
3 (sp2) |
3 |
0 |
AX3 |
Segitiga planar/segitiga datar |
BF3, SO3, NO3-,
CO32- |
2 |
1 |
AX2E |
Bengkok |
SO2, SiF2, NO2- |
|
4 (sp3) |
4 |
0 |
AX4 |
Tetrahedral |
CCl4, KrO4, NH4+,
BrO4-, dan PO43- |
3 |
1 |
AX3E |
Segitiga piramida/trigonal piramida |
NH3, PCl3, XeO3,
SO32-, IO3-, NF3- |
|
2 |
2 |
AX2E2 |
Planar bentuk V |
H2O, SF2, NH2-,
BrO2- |
|
5 (sp3d) |
5 |
0 |
AX5 |
Segitiga bipiramida/trigonal biramida |
PCl5, KrO3F2 |
4 |
1 |
AX4E |
Bidang empat/seesaw/ jungkat-jungkit |
ClF4+, KrO2F2,
SF4 |
|
3 |
2 |
AX3E2 |
Planar bentuk T |
XeF3+, IF3,
XeOF2 |
|
2 |
3 |
AX2E3 |
Linear |
XeF2, BrF2- |
|
6 (sp3d2) |
6 |
0 |
AX6 |
Oktahedral |
SF6, XeOF5+,
ClF6+ |
5 |
1 |
AX5E |
Piramida sisi empat/bipiramida
segiempat |
IF5, KrOF4, dan
XeF5+ |
|
4 |
2 |
AX4E2 |
Segitempat planar/bujur sangkar planar |
BrF4- dan XeF4 |
No
|
Rumus molekul
|
Hibridisasi
|
Bentuk molekul
|
1
|
H2O
|
sp3
|
Tetrahedral
|
2
|
NH3
|
sp3
|
Bentuk V
|
3
|
XeF2
|
sp3d
|
Linear
|
4
|
SO3
|
sp3
|
Oktahedral
|
5
|
IF5
|
sp3d
|
Segitiga
piramida
|
Senyawa
|
Hibridisasi
|
Bentuk molekul
|
Kepolaran
|
|
A
|
XY3
|
sp3
|
Segitiga planar
|
Nonpolar
|
B
|
XY2
|
sp2
|
Planar
bentuk V
|
Polar
|
C
|
XY
|
sp3
|
Tetrahedral
|
Nonpolar
|
D
|
X3Y
|
sp3d
|
Trigonal piramida
|
Polar
|
E
|
X2Y
|
sp3d2
|
Segiempat planar
|
Nonpolar
|
No comments:
Post a Comment