Hal yang paling seru dan menarik
belajar kimia adalah saat belajar di laboratorium. Mereaksikan berbagai bahan
kimia, menghasilkan warna-warna yang beranekaragam, dan menghasilkan hal yang
membuat takjub.
Terlepas dari asyik dan serunya
belajar di laboratorium, teman-teman pastinya terlebih dahulu harus mengenali
alat-alat kimia beserta kegunaannya sebelum melakukan praktikum. Hal
ini sangat bermanfaat supaya teman-teman terhindar dari bahaya dan supaya lebih
hati-hati dalam penggunaan alat-alat tersebut karena biasanya semua alat yang digunakan terbuat dari kaca serta teman-teman mengetahui secara tepat penggunaan alat-alat sesuai dengan
kegunaannya.
Pengalaman saya sewaktu
kuliah dulu, ada salah satu mahasiswa yang kurang memperhatikan dan
mendengarkan asisten dosen waktu diberikan arahan sebelum praktikum dimulai. Ceritanya seperti ini, mahasiswa ini satu
angkatan dengan saya tapi bukan satu kelas.
Jadi sewaktu praktikum
tentang titik didih larutan, pada waktu itu alat yang digunakan adalah refluks
dan pemanas yang menggunakan listrik (suhunya lebih dari 1000C).
Nah, sebelum praktikum asisten dosen sudah meminta semua mahasiswa untuk
membawa pecahan keramik. Kegunaan dari pecahan keramik ini untuk menahan panas
dari larutan yang dipanaskan di dalam refluks.
Dan apa yang terjadi,
mahasiswa ini, tidak membawa pecahan keramik dan yang lebih parahnya lagi untuk
melihat apakah larutan tersebut sudah mendidih atau tidak , dia melihatnya langsung
dari atas refluks dan tanpa pengaman apa-apa, sedangkan asisten dosen sudah
mengatakan bahwa kalau mau melihat apakah larutan di dalam refluks mendidih atau
tidak (mengukur titik didih larutan) melihatnya harus dari samping refluks dan
bukan dari atas mulut refluks.
Teman-teman tahu apa
yang terjadi, larutan yang mendidih tersebut (titik didihnya besar dan tidak
ada yang menahan panas larutan) menyembur ke atas dan mengenai wajah mahasiswa
tersebut. Bersyukur mahasiswa tersebut refleksnya cepat sehingga larutan panas
tidak mengenai matanya dan hanya mengenai wajahnya.
Jadi dari kejadian ini
teman-teman bisa belajar bahwa sebelum memasuki laboratorium, teman-teman harus
mengerti dengan jelas bagaimana cara menggunakan alat-alat dan selalu mendengarkan
penjelasan guru. Disini saya tidak menakut-nakuti teman-teman tapi untuk tetap
hati-hati belajar di laboratorium.
Tabung Reaksi
Digunakan sebagai wadah untuk mereaksikan larutan dan menyimpan larutan dalam volume sedikit
Propipet
Digunakan untuk mengambil
larutan pekat
dengan jumlah
volume tertentu. Propipet
digunakan bersama
pipet volume untuk memompa
larutan agar masuk dan
keluar melalui pipet volume
Gelas Kimia
Erlenmeyer
Digunakan untuk menampung
dan mencampur
larutan, serta biasanya digunakan
dalam
proses titrasi
Rak Tabung Reaksi
Digunakan sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
Labu Ukur
Digunakan untuk mengencerkan larutan tertentu hingga batas leher labu ukur
Gelas Ukur
Pembakar Spritus
Digunakan sebagai alat pembakar, dimana bahan bakarnya berasal dari alkohol
Statif dan Penjepit
Statif
dan penjepit
merupakan serangkaian
alat yang digunakan untuk
menopang alat
kimia lainnya dalam suatu proses, misalnya Titrasi
Batang Pengaduk
Digunakan untuk mengaduk campuran senyawa
Berikut ini video tentang penjelasan alat-alat peraktikum kimia beserta kegunaannya:
Saya selalu takjub dengan alat -alat lab kimia gini. Cantik & keren menurut saya, jadi kalau pas main-main ke lab kerjaan suami suka fotoin satu-satu
ReplyDeleteBaca ini jadi ingat dulu pas SMA saya jurusan Biologi (A2). Suka banget kalau ada praktikum ke lab. Apalagi saya ikut ekskul KIR. Eh, kuliah nyasar ke Manajemen...Lupa deh semua nama alat dan kegunaannya.HIks
ReplyDeleteBaca ini auto keinget waktu praktikum kimia di sekolah. Aku mecahin tabung reaksi. Kupikir mahal, udah takut banget waktu itu hehehe.
ReplyDeleteSeru ya belajar kimia, btw beli peralatan kimia rekomen di market place dimana ya?
ReplyDeleteWah aku seneng banget baca dan lihat alat-alat praktikum kimia di sini kak. Soalnya di SMK dulu enggak ada praktikumnya untuk pelajaran Kimia ini ehehe. Astaga itu untung temennya refleks ya cuma kena wajah aja ngga ke mata. Bahaya banget ngeliatin didih atau ngganya dari atas mulut tabung gitu :(
ReplyDeleteWalau saya bukan murid bandel ketika SMA namun jujur saya paling males kalau waktunya praktikum. Datang ke lab tetep sih tapi gak serius untuk mengikuti pelajarannya. Kimia bagi saya momok, wkwkwkwk
ReplyDeleteDulu waktu SMA cuma sekilas aja lihat alat-alat ini dan enggak ngeh untuk memahami kegunaannya. Baru sekarang nih rada paham setelah baca artikel ini.
ReplyDeleteSebagai anak ESEMKA jarang melihat alat-alat pratikum kimia ini. Dulu, pernah pegang waktu zaman SMP. hehehe.. pas kuliah jangan ditanya karena jurusan pendidikan ekonomi juga. Makasih banyak infonya, jadi tahu alat-alat ini.
ReplyDeleteMasih ingat dulu kalo praktikum atau pinjam alat, semua kudu dicatat. Alat-alat praktikum kimia zaman dulu masih mahal-mahalll. Gelas reaksi yg kecil aja bisa puluhan dan ratusan ribu harganya. Sekarang jauh lebih terjangkau ya.
ReplyDeleteWaktu penelitian lalu, karena pakai zat asam kuat, saya kerja di bawah lemari asam, itu sudah lumayan lengkap proteksinya, tapi masih paranoid juga. Memang mendengarkan arahan asisten atau analis sangat penting untuk menghindari kecelakaan kerja
ReplyDeleteSaya dulu SMA karena memang gak begitu tertarik kimia saat perkenalan awal, makanya segera lari ke IPS. Ga sempat pegang benda-benda seperti di atas. Jadi tau nih nama semuanya.
ReplyDeleteWaktu zamannya sekolah dulu, saya ngaak ada yang namanya megang alat-alat kimia itu kak, karena saya sekolah SMK jur. Akuntansi. Jadi masih bingung dengan alatnya. Hehehe.
ReplyDeleteMelihat peralatan kimia modelnya lucu-lucu ya, tapi kadang ringkih takut pecah makanya waktu praktik zaman SMA yang pas keluar kaya soda dan ga bole kena kulit tuh agak ngeri juga ya makanya kalau jurusan kimia harus hati-hati kalau lagi prakteknya
ReplyDeleteya Allah inget praktikum jadinya..udah lama ga ke laboratorium. setelah 5 tahun yang lalu lulus s2 berkutat di depan elenmeyer sekarang malah di depan laptop terus wkwk
ReplyDeleteKok baru tau nama alat2 lab kimia itu ya... Dulu waktu praktikum saya kemana ya ? He he.
ReplyDeleteBukan anak IPA tapi aku baru tahu kalau namanya botol ini adalah Erlenmeyer. Duh jadi nambah ilmu
ReplyDeleteFlashback saya dengan labarotorium FMIPA UNIB, emm.. kebayang kan bagaimana ngenes nya saat saya mengganti sebuah tabung reaksi.
ReplyDelete