1.
Metode Bilangan Oksidasi
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator.
Langkah
– langkah penyetaraan reaksi sebagai berikut:
1) Tuliskan
kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan hasil oksidasinya serta oksidator dan
hasil reduksinya.
2) Setarakan
unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang
sesuai (biasanya adalah unsur lain selain hidrogen dan oksigen).
3) Tentukan
jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan
bilangan oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan “jumlah
penurunan bilangan oksidasi” atau “jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah
hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan perubahan bilangan
oksidasinya.
4) Samakan
jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien yang
sesuai.
5) Setarakan
muatan dengan menambah ion H+ (dalam suasana asam) atau ion OH-
(dalam suasana basa).
6) Setarakan
atom H dengan menambahkan molekul H2O.
2.
Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron)
Metode
ini didasarkan bahwa jumlah elektron yang dilepaskan pada setangah reaksi
oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi.
Penyetaraan dalam larutan bersuasana basa berbeda dengan suasana asam.
a) Suasana
larutan asam
1) Tuliskan
kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setangah reaksi oksidasi secara
terpisah dalam bentuk reaksi ion.
2) Masing-masing
setengah reaksi disetarakan dengan urutan:
ü Setarakan
atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (biasanya unsur selain
oksigen dan hidrogen).
ü Setarakan
oksigen dengan menambahkan dengan molekul H2O.
ü Setarakan
atom hidrogen dengan menambahkan ion H+.
ü Setarakan
muatan dengan menambahkan elektron.
3) Samakan
jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah
elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara memberi
koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkan kedua setengah reaksi tersebut.
b) Suasana larutan basa
Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam suasana asam, tetapi ion H+ kemudian harus dihilangkan. Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan menambahkan ion OH- pada kedua ruas, masing-masing sejumlah ion H+ yang ada.
- Penyetaraan Redoks dengan Metode Biloks dalam Suasana Basa No 1 dan 2
- Penyetaraan Redoks dengan Metode Biloks dalam Suasa Basa No 3 - 5
- Penyetaraan Reaksi dengan Metode Setengah dalam Suasana Basa Reaksi No 1
- Penyetaraan Reaksi dengan Metode Setengah Reaksi dalam Suasana Basa No 2 - 3
- Penyetaraan Redoks dalam suasana Asam
1.
Persamaan
reaksi redoks:
aFe2+
+ bMnO4- + cH+ → Fe3+ + Mn2+
+ dH2O
Harga
koefisien a, b, c, dan d berturut-turut adalah ....
A.
5,
1, 4, dan 2
B.
5, 1, 8, dan 4
C.
5,
1, 4, dan 8
D.
5,
1, 2, dan 4
E.
4,
8, 1, dan 5
2.
Persamaan
reaksi redoks:
a
MnO4- (aq) + b C2O42-
(aq) + H2O (l) → MnO2 (s) + c CO2 (g) + d OH-
(aq)
Harga
koefisien reaksi a, b, c, dan d berturut-turut adalah ....
A.
2, 3, 6, dan 8
B.
2,
6, 3, dan 8
C.
3,
2, 6, dan 8
D.
3,
6, 8, dan 2
E.
6,
8, 3, dan 2
3.
Pada
persamaan reaksi redoks:
a
Cu + HNO3 + H+
→ b Cu2+ + c NO + d NO3─ + H2O
Harga
koefisien yang tepat untuk a, b, c, dan d berturut-turut adalah….
A.
3,3,2,
dan 6
B.
3,3,2, dan 2
C.
3,3,6,
dan 2
D.
2,2,3,
dan 5
E.
2,2,5, dan 3
4.
Perhatikan
proses pembuatan iodin berikut!
H2SO4
+ a NaIO3 + b NaHSO3 → c NaHSO4 + Na2SO4
+ H2O + I2
Koefisien
reaksi yang tepat untuk a, b, dan c adalah ....
A.
1,1,
dan 3
B.
1,1,
dan 5
C.
1,3,
dan 2
D.
2,
5, dan 5
E.
2,
5, dan 2
No comments:
Post a Comment